Minggu, 07 April 2013

Dirimu yang Kumau



 “Kriiingg...kringg...kringg”. Suara nyaring dari sebuah benda pink lucu dikamarku berbunyi . Seperti biasa suara itu berasal dari jam wekerku. “Hoaamm...” waktu menunjukkan pukul 05.00 , aku bergegas bangun dari tidurku  berjalan dengan malas menuju kamar mandi, kulanjutkan menggosok gigi dan mengambil air wudhu. Kupejamkan mataku memanjatkan do’a “semoga aku adalah orang yang beruntung , hari ini akan lebih baik dari hari kemarin dan hari esok akan lebik baik dari hari ini”. Kujalankan kebiasaanku jogging, menghirup udara segar,merasakan dinginnya angin berhembus, dan setelah selesai duduk beristirahat di atas rerumputan hijau sambil menunggu matahari muncul. Tiba-tiba seorang laki-laki duduk di sampingku dan menyapaku. Aku hanya tersenyum karena aku masih asik mendengarkan lagu Fuzzy Blue Lights. Lelaki itu terus memperhatikanku, aku jadi bingung dan kulepaskan air phoneku. “Kamu siapa? Kenapa  dari tadi memperhatikanku?” tanyaku. “Ohh, aku Ichal, sebenarnya sudah lama aku memperhatikanmu, aku mengenalmu, dan mencari informasi tentang kamu, tapi aku baru punya keberanian mendekatimu hari ini” jawab lelaki itu. Aku hanya terdiam dan berfikir, beberapa saat kemudian aku meminjam handphone Ichal tanpa basa-basi aku lansung menulis nomer handphone ku, kemudian aku berlari meninggalkan Ichal. Sesampainya di rumah aku langsung mempersiapkan diri untuk sekolah dan tak lupa merapikan kamar tidurku.”Pagi semua” aku menyapa orangtuaku dan adikku yang lebih dulu berada di ruang makan untuk sarapan bersama. Tetapi hari ini aku hanya minum susu dan makan roti isi selai choco white kesukaanku. Setelah selesai aku langsung berpamitan dan berangkat ke sekolah. Sepanjang perjalanan aku terbayang-bayang wajah Ichal, sampai-sampai aku tak sadar kalau sudah sampai sekolah. Aku langsung turun dari mobil lalu masuk ke kelasku.”Haii Sha, ngobrol keluar bareng temen-temen yuukk” pinta salah seorang sahabatku. Tapi hari ini aku lebih suka di kelas, jadi aku tak mengikuti teman-temanku. Semenjak pertemuan itu aku jadi lebih suka menyendiri, hatiku terasa berbunga-bunga. Bahkan otakku terus memikirkan dan membayangkannya, rasanya aku telah jatuh cinta padanya. Bel sekolah berbunyi, aku bersama temanku Ayu, Sinta, Laras , dan Feni berencana pergi bersama ke Plaza Ambarukmo, kami ingin mencari baju yang warnanya sama karena bisa dibilang kami adalah satu geng bermain. Hehe...”Aku duluan yaa, nanti kita ketemu ditempat biasa” “oke dehh,jangan telatt Sha” jawab teman-temanku. Sesampainya di rumah aku langsung siap-siap, ketika aku mengaca tiba-tiba handphone ku bergetar, 1 New Message, aku langsung membuka tapi aku tak tahu dari siapa, karena itu nomer baru di handphoneku.
Inbox
“Hei, ketemuan yukk, ak pingin ngajak km , launch di Kalimilk, pliss Sha dateng ak jg pingin ngobrol banyak sama km, Ichal J
Aku kaget, ternyata Ichal mengajakku makan siang, padahal aku sudah janjian sama temen-temenku. Aku bener-bener bingung, ini adalah kesempatanku buat bisa deket sama Ichal, tapi aku sudah berencana pergi bareng temen-temen. Beberapa saat kemudian Ayu menelfonku untuk segera ke tempat biasa kita ketemuan. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi bersama teman-temanku. “Sha, lo baik-baik aja kan?” tanya Sinta. “Mmm...iya ko” jawabku. “kamu bohong kan! “ Laras menyahut. “Sebenernya aku lagi suka sama cowo, namanya Ichal. Siang ini dia ngajak aku makan siang, tapi karna kita udah janjian duluan makanya aku lebih memilih pergi bareng kalian” jawabku. “Yaahh Rii, kenapa lo ga bilang sama kita, kita pasti izinin lo ko” jawab Ayu. “Iya Rii” sahut temen-temen. “Makasih ya, gapapa ko, kan udah terlanjur sama kalian” jawabku. “Berangkat yuukk” ajak Feni. Sesampainya di mall, aku teringat bahwa sms Ichal belum kubalas, akhirnya cepat-cepat aku membalasnya.
Sentbox
“Chal, maaf yaa, ak udah ada janji sama temen2 , jadi ak ga bs mkn siang bareng km.tapi lain kali kalo ak free ak pasti mau. sory ya.. :3”
Aku bareng temen-temen milih baju warna sama, hijau yang kami pilih.Malam harinya aku smsan dengan Ichal. Tak tau kenapa aku terpesona melihat ketampanannya, aku terus terbayang-bayang wajahnya. Beberapa hari kemudian Ichal mengajak ketemuan di danau.Ichal menyuruhku menutup mata. Setelah dia menyuruhku membuka mata, aku kaget, ternyata dia memberiku bunga mawar pink. Aku sangat senang, karna pink adalah warna kesukaanku. “Rii, aku cinta kamu, maukah kau jadi orang pertama yang mengisi hatiku?” pinta Ichal. Aku tersenyum “aku mau” jawabku. Akhirnya aku dan Ichal menjalin hubungan, hubungan kami berjalan baik-baik saja. Kami sering makan siang bersama, main bersama, dan melakukan kegiatan bersama. Tapi pada suatu hari, aku mendapat pesan dari Ichal.
Inbox
“Ini sp ya? ak cewenya Ichal, kita lgi tukeran nomer,jngn ganggu cowo orang”
Aku sanagat kaget mendapat pesan itu. Beberapa hari aku dan Ichal nggak smsan, aku sangat marah, ternyata Ichal menghianatiku. Akhirnya aku memutuskan utuk berpisah dengan Ichal. Aku mencoba untuk melupakan semua kenangan yang kulalui bersama Ichal. Ternyata aku berhasil melupakannya. Kini hari-hariku kulalui dengan perasaan bahagia. Walaupun tak ada orang yang mengisi hatiku. Aku ingin berkonsentrasi dengan belajarku. Supaya aku bisa lulus ujian dengan hasil yang memuaskan. Aku menyibukkan diriku dengan belajar dan belajar. Karna tujuanku adalah lulus dengan hasil yang memuaskan dan bisa membuat orangtuaku bangga.Di tengah perjalananku, kisah cintaku terbuka kembali, saat ini aku dekat dengan seorang cowok, namanya Bagas. Menurutku dia berbeda dengan kebanyakan cowok lainnya, bersamanya aku merasa senang, entahlah apa yang membuatku sebegitu tertarik padanya. Semakin lama kami semakin dekat, sampai menjelang ujian nasional tiba. Aku sangat bingung, kenapa aku mengharapkannya, tetapi dia tak mengungkapkannya padaku. Arggh...aku benar-benar kesal padanya. Kenapa dia begitu padaku. Ujian nasional tinggal beberapa hari lagi. Bodohnya aku, kenapa aku belum merasa siap menghadapinya. Konsentrasi belajarku terganggu, karna aku masih bingung dan berfikir, kenapa ada orang seaneh dirinya, yang malu mengungkapkan perasaannya. Padahal aku sudah memberikan harapan padanya. Akhirnya mulai saat itu aku memutuskan untuk melupakannya, dan dengan waktu yang tersisa, kupergunakan sebaik-baik mungkin untuk konsentrasi menghadapi ujian nasional. Ujian nasional tiba, kulalui empat hari itu dengan perasaan degdegan. Apakah aku bisa berhasil dengan belajarku yang seperti itu. Libur panjang tiba, tapi aku menyibukkan diri dengan berpartisipasi menjadi panitia pentas seni dan tutup tahun. Aku bersama teman-teman yang lain mempersiapkan dengan sebaik-baik mungkin, karena kami ingin acara pentas seni dan tutup tahun itu benar-benar berkesan. Selama itu, aku tidak berhasil melupakan Rizqi. Justru dia semakin membuatku tertarik padanya. Tapi aku terus berusaha untuk menghilangkan rasa simpati ku padanya. Waktu terus berjalan, perasaanku padanya semakin berkurang, sepertinya aku akan berhasil melupakannya.Pentas seni dan tutup tahun tiba, semua berjalan dengan lancar dan sangat menikmati acara itu. Setelah semua selesai kini tinggal menunggu pengumuman hasil ujian nasional. Semakin hari semakin degdegan,hatiku merasa takut tapi aku tetap harus siap dengan pengumuman hasilnya. Hari demi hari kulalui,tiba saatnya pengumuman ujian nasional. Hatiku semakin memanas, ya Allah bagaimana dengan hasilnya. Ayahku membawa kertas, aku dinyatakan lulus, meskipun hasilnya tidak sebagus yang kuharapkan jauh-jauh hari sebelum ujian nasional, tapi aku tetap bersyukur, karna seberapapun hasilnya itu adalah cerminan dari usaha yang dilakukan. Beberapa hari setelah pengumuman, pada tanggal 16 Juni, aku benar-benar kaget, Bagas mengungkapkan isi hatinya. Aku benar-benar speechless, bagaimana mungkin dia melakukan hal ini, aku tak tahu harus jawab apa perasaanku sudah berbeda, kenapa dia baru ngomong sekarang. Arrghh... membuatku bingung, beberapa saat kemudian akhirnya aku menjawab iya. Setelah itu kita duduk berdua. ”Tadi itu beneran?” tanya Bagas. “Iyaaa” jawabku. Tiba-tiba kepalku pusing, aku memutuskan untuk pulang lebih dulu. Sesampainya di rumah aku masih tak percaya. Beberapa hari kami menjalin hubungan, aku sempat berfikir tidak akan bertahan lama. Tetapi kenyataannya hubungan kami berjalan dengan baik dan bertahan cukup lama. Meskipun kadang suka berantem, tapi kami bisa menyelesaikannya. Bagas mengajakku keluar, dia mengajakku ke pasar malam. Aku sangat senang pergi bersamanya. Semakin hari perasaanku bertambah padanya. “Waww lucu banget” teriakku. “Kamu suka? Pilih satu yang paling bagus” kata Bagas. Aku memilih boneka teddy bear. Dia terlihat sangat keren ketika menawar,cara bicaranya membuat orang susah mengelak. Karena hari semakin larut, akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Hari-hariku semakin indah bersamanya. Suatu hari dia mengajakku naik ke atas atap rumahnya.”Meskipun kau tak di sampingku, tapi di atas sini aku bisa merasakan bahwa ada kamu,karna yang membuat kota ini indah adalah dengan adanya kamu di dalamnya” aku hanya tersenyum mendengar perkataan Bagas.”Ehh duduk yuuk” ajak Bagas, aku duduk di sampingnya tiba-tiba dia memainkan gitar, yahh lagu berjudul Thank You yang ia mainkan. Akhirnya aku juga ikut menyanyikan lagu itu.Kami berdua terlarut dalam suasana romantis sambil melihat indahnya kerlap-kerlip lampu di  Kota Yogyakarta dari atas atap rumah Bagas. Aku sangat senang karna aku akhirnya bisa menemukan orang yang aku mau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar