“Kriiingg...kringg...kringg”. Suara nyaring
dari sebuah benda pink lucu dikamarku berbunyi . Seperti biasa suara itu
berasal dari jam wekerku. “Hoaamm...” waktu menunjukkan pukul 05.00 , aku
bergegas bangun dari tidurku berjalan
dengan malas menuju kamar mandi, kulanjutkan menggosok gigi dan mengambil air
wudhu. Kupejamkan mataku memanjatkan do’a “semoga aku adalah orang yang
beruntung , hari ini akan lebih baik dari hari kemarin dan hari esok akan lebik
baik dari hari ini”. Kujalankan kebiasaanku jogging, menghirup udara
segar,merasakan dinginnya angin berhembus, dan setelah selesai duduk
beristirahat di atas rerumputan hijau sambil menunggu matahari muncul.
Tiba-tiba seorang laki-laki duduk di sampingku dan menyapaku. Aku hanya
tersenyum karena aku masih asik mendengarkan lagu Fuzzy Blue Lights. Lelaki itu
terus memperhatikanku, aku jadi bingung dan kulepaskan air phoneku. “Kamu
siapa? Kenapa dari tadi memperhatikanku?”
tanyaku. “Ohh, aku Ichal, sebenarnya sudah lama aku memperhatikanmu, aku
mengenalmu, dan mencari informasi tentang kamu, tapi aku baru punya keberanian
mendekatimu hari ini” jawab lelaki itu. Aku hanya terdiam dan berfikir,
beberapa saat kemudian aku meminjam handphone Ichal tanpa basa-basi aku lansung
menulis nomer handphone ku, kemudian
aku berlari meninggalkan Ichal. Sesampainya di rumah aku langsung mempersiapkan
diri untuk sekolah dan tak lupa merapikan kamar tidurku.”Pagi semua” aku menyapa
orangtuaku dan adikku yang lebih dulu berada di ruang makan untuk sarapan
bersama. Tetapi hari ini aku hanya minum susu dan makan roti isi selai choco
white kesukaanku. Setelah selesai aku langsung berpamitan dan berangkat ke
sekolah. Sepanjang perjalanan aku terbayang-bayang wajah Ichal, sampai-sampai
aku tak sadar kalau sudah sampai sekolah. Aku langsung turun dari mobil lalu
masuk ke kelasku.”Haii Sha, ngobrol keluar bareng temen-temen yuukk” pinta salah
seorang sahabatku. Tapi hari ini aku lebih suka di kelas, jadi aku tak
mengikuti teman-temanku. Semenjak pertemuan itu aku jadi lebih suka menyendiri,
hatiku terasa berbunga-bunga. Bahkan otakku terus memikirkan dan
membayangkannya, rasanya aku telah jatuh cinta padanya. Bel sekolah berbunyi,
aku bersama temanku Ayu, Sinta, Laras , dan Feni berencana pergi bersama ke Plaza Ambarukmo, kami ingin mencari baju yang warnanya sama karena bisa dibilang
kami adalah satu geng bermain. Hehe...”Aku duluan yaa, nanti kita ketemu
ditempat biasa” “oke dehh,jangan telatt Sha” jawab teman-temanku. Sesampainya
di rumah aku langsung siap-siap, ketika aku mengaca tiba-tiba handphone ku
bergetar, 1 New Message, aku langsung membuka tapi aku tak tahu dari siapa,
karena itu nomer baru di handphoneku.
Inbox
“Hei,
ketemuan yukk, ak pingin ngajak km , launch
di Kalimilk, pliss Sha dateng ak jg pingin ngobrol banyak sama km, Ichal J
“
Aku
kaget, ternyata Ichal mengajakku makan siang, padahal aku sudah janjian sama
temen-temenku. Aku bener-bener bingung, ini adalah kesempatanku buat bisa deket
sama Ichal, tapi aku sudah berencana pergi bareng temen-temen. Beberapa saat
kemudian Ayu menelfonku untuk segera ke tempat biasa kita ketemuan. Akhirnya
aku memutuskan untuk pergi bersama teman-temanku. “Sha, lo baik-baik aja kan?”
tanya Sinta. “Mmm...iya ko” jawabku. “kamu bohong kan! “ Laras menyahut. “Sebenernya aku
lagi suka sama cowo, namanya Ichal. Siang ini dia ngajak aku makan siang, tapi
karna kita udah janjian duluan makanya aku lebih memilih pergi bareng kalian”
jawabku. “Yaahh Rii, kenapa lo ga bilang sama kita, kita pasti izinin lo ko”
jawab Ayu. “Iya Rii” sahut temen-temen. “Makasih ya, gapapa ko, kan udah
terlanjur sama kalian” jawabku. “Berangkat yuukk” ajak Feni. Sesampainya di
mall, aku teringat bahwa sms Ichal belum kubalas, akhirnya cepat-cepat aku
membalasnya.
Sentbox
“Chal,
maaf yaa, ak udah ada janji sama temen2 , jadi ak ga bs mkn siang bareng km.tapi
lain kali kalo ak free ak pasti mau. sory ya.. :3”
Aku
bareng temen-temen milih baju warna sama, hijau yang kami pilih.Malam harinya
aku smsan dengan Ichal. Tak tau kenapa aku terpesona melihat ketampanannya, aku
terus terbayang-bayang wajahnya. Beberapa hari kemudian Ichal mengajak ketemuan
di danau.Ichal menyuruhku menutup mata. Setelah dia menyuruhku membuka mata,
aku kaget, ternyata dia memberiku bunga mawar pink. Aku sangat senang, karna
pink adalah warna kesukaanku. “Rii, aku cinta kamu, maukah kau jadi orang
pertama yang mengisi hatiku?” pinta Ichal. Aku tersenyum “aku mau” jawabku.
Akhirnya aku dan Ichal menjalin hubungan, hubungan kami berjalan baik-baik
saja. Kami sering makan siang bersama, main bersama, dan melakukan kegiatan
bersama. Tapi pada suatu hari, aku mendapat pesan dari Ichal.
Inbox
“Ini
sp ya? ak cewenya Ichal, kita lgi tukeran nomer,jngn ganggu cowo orang”
Aku
sanagat kaget mendapat pesan itu. Beberapa hari aku dan Ichal nggak smsan, aku
sangat marah, ternyata Ichal menghianatiku. Akhirnya aku memutuskan utuk
berpisah dengan Ichal. Aku mencoba untuk melupakan semua kenangan yang kulalui
bersama Ichal. Ternyata aku berhasil melupakannya. Kini hari-hariku kulalui
dengan perasaan bahagia. Walaupun tak ada orang yang mengisi hatiku. Aku ingin
berkonsentrasi dengan belajarku. Supaya aku bisa lulus ujian dengan hasil yang
memuaskan. Aku menyibukkan diriku dengan belajar dan belajar. Karna tujuanku
adalah lulus dengan hasil yang memuaskan dan bisa membuat orangtuaku bangga.Di
tengah perjalananku, kisah cintaku terbuka kembali, saat ini aku dekat dengan
seorang cowok, namanya Bagas. Menurutku dia berbeda dengan kebanyakan cowok
lainnya, bersamanya aku merasa senang, entahlah apa yang membuatku sebegitu
tertarik padanya. Semakin lama kami semakin dekat, sampai menjelang ujian
nasional tiba. Aku sangat bingung, kenapa aku mengharapkannya, tetapi dia tak
mengungkapkannya padaku. Arggh...aku benar-benar kesal padanya. Kenapa dia
begitu padaku. Ujian nasional tinggal beberapa hari lagi. Bodohnya aku, kenapa
aku belum merasa siap menghadapinya. Konsentrasi belajarku terganggu, karna aku
masih bingung dan berfikir, kenapa ada orang seaneh dirinya, yang malu
mengungkapkan perasaannya. Padahal aku sudah memberikan harapan padanya.
Akhirnya mulai saat itu aku memutuskan untuk melupakannya, dan dengan waktu
yang tersisa, kupergunakan sebaik-baik mungkin untuk konsentrasi menghadapi
ujian nasional. Ujian nasional tiba, kulalui empat hari itu dengan perasaan
degdegan. Apakah aku bisa berhasil dengan belajarku yang seperti itu. Libur
panjang tiba, tapi aku menyibukkan diri dengan berpartisipasi menjadi panitia
pentas seni dan tutup tahun. Aku bersama teman-teman yang lain mempersiapkan
dengan sebaik-baik mungkin, karena kami ingin acara pentas seni dan tutup tahun
itu benar-benar berkesan. Selama itu, aku tidak berhasil melupakan Rizqi.
Justru dia semakin membuatku tertarik padanya. Tapi aku terus berusaha untuk
menghilangkan rasa simpati ku padanya. Waktu terus berjalan, perasaanku padanya
semakin berkurang, sepertinya aku akan berhasil melupakannya.Pentas seni dan
tutup tahun tiba, semua berjalan dengan lancar dan sangat menikmati acara itu.
Setelah semua selesai kini tinggal menunggu pengumuman hasil ujian nasional.
Semakin hari semakin degdegan,hatiku merasa takut tapi aku tetap harus siap
dengan pengumuman hasilnya. Hari demi hari kulalui,tiba saatnya pengumuman
ujian nasional. Hatiku semakin memanas, ya Allah bagaimana dengan hasilnya.
Ayahku membawa kertas, aku dinyatakan lulus, meskipun hasilnya tidak sebagus
yang kuharapkan jauh-jauh hari sebelum ujian nasional, tapi aku tetap
bersyukur, karna seberapapun hasilnya itu adalah cerminan dari usaha yang
dilakukan. Beberapa hari setelah pengumuman, pada tanggal 16 Juni, aku
benar-benar kaget, Bagas mengungkapkan isi hatinya. Aku benar-benar speechless,
bagaimana mungkin dia melakukan hal ini, aku tak tahu harus jawab apa
perasaanku sudah berbeda, kenapa dia baru ngomong sekarang. Arrghh... membuatku
bingung, beberapa saat kemudian akhirnya aku menjawab iya. Setelah itu kita
duduk berdua. ”Tadi itu beneran?” tanya Bagas. “Iyaaa” jawabku. Tiba-tiba kepalku
pusing, aku memutuskan untuk pulang lebih dulu. Sesampainya di rumah aku masih
tak percaya. Beberapa hari kami menjalin hubungan, aku sempat berfikir tidak
akan bertahan lama. Tetapi kenyataannya hubungan kami berjalan dengan baik dan
bertahan cukup lama. Meskipun kadang suka berantem, tapi kami bisa
menyelesaikannya. Bagas mengajakku keluar, dia mengajakku ke pasar malam. Aku
sangat senang pergi bersamanya. Semakin hari perasaanku bertambah padanya.
“Waww lucu banget” teriakku. “Kamu suka? Pilih satu yang paling bagus” kata Bagas. Aku memilih boneka teddy bear. Dia terlihat sangat keren ketika
menawar,cara bicaranya membuat orang susah mengelak. Karena hari semakin larut,
akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Hari-hariku semakin indah bersamanya. Suatu
hari dia mengajakku naik ke atas atap rumahnya.”Meskipun kau tak di sampingku,
tapi di atas sini aku bisa merasakan bahwa ada kamu,karna yang membuat kota ini
indah adalah dengan adanya kamu di dalamnya” aku hanya tersenyum mendengar
perkataan Bagas.”Ehh duduk yuuk” ajak Bagas, aku duduk di sampingnya tiba-tiba
dia memainkan gitar, yahh lagu berjudul Thank You yang ia mainkan. Akhirnya aku
juga ikut menyanyikan lagu itu.Kami berdua terlarut dalam suasana romantis
sambil melihat indahnya kerlap-kerlip lampu di
Kota Yogyakarta dari atas atap rumah Bagas. Aku sangat senang karna aku
akhirnya bisa menemukan orang yang aku mau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar