Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia
bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti apabila tak ada spasi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada
jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang
semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.
Napas akan melega dengan sepasang paru-paru
yang tak dibagi. Darah mengalir deras dengan jantung yang dipakai dua kali.
Jiwa tidakklah dibelah , tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. Jadi jangan
lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.
Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah
saling membendung apabila tak ingin tersandung.
Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat ,
karna aku ingin seiring dan bukan digiring.
Aku
kutip dari buku “ Filosofi Kopi” Karya Dewi Lestari “DEE”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar